Thursday, September 1, 2022

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF 
MENANAMKAN NILAI -NILAI KEBAJIKAN UNIVERSAL MELALUI PEMBENTUKAN KEYAKINAN KELAS SEBAGAI BUDAYA POSITIF 

DEBY YULIANTI (GURU SDN LEUWIGAJAH 5)
CGP ANGKATAN 5 KOTA CIMAHI



1.1. LATAR BELAKANG 
        Pada zaman globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini, kita dihadapkan akan tantangan krisis karakter anak dimana mereka adalah generasi penerus bangsa yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini di masa mendatang. Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi menambah pelik permasalahan pada krisis karakter tersebut sehingga hal ini perlu diwaspadai dengan cara memperkuat penguatan karakter anak melalui budaya positif. 
       Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan dan asumsi dasar yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan diyakini di sekolah. Budaya positif tersebut berisi kebiasaan-kebiasaan yang sudah disepakati bersama dan dijalankan dalam jangka waktu lama dengan memperhatikan kodrat anak yakni kodrat alam dan kodrat zaman serta keberpihakan pada anak. Pembiasaan budaya positif di sekolah dengan membuat keyakinan kelas diharapkan murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang telah diyakini dan disepakati bersama. 
      Upaya dalam menanamkan budaya positif di sekolah, guru memiliki peran strategis yaitu posisi kontrol guru sebagai seorang “Among” manajer dalam penerapannya. Guru juga berperan sebagai motivator, inspirator, dan fasilitator dalam menumbuhkan serta membangun budaya positif sehingga nantinya guru akan menjadi “Ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen transformasi perubahan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya tidak bisa hanya berjalan sendiri namun harus bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga murid serta melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar. Adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan budaya positif dapat mewujudkan penguatan karakter murid sehingga murid meraih keselamatan dan kebahagiaan. 

1.2 DESKRIPSI AKSI NYATA 
 TUJUAN 
a. Membangun budaya positif dengan keyakinan kelas. 
b. Menumbuhkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada murid dalam kegiatan pembelajaran.

 TOLAK UKUR 
a. Murid mampu membuat keyakinan kelas sesuai nilai-nilai profil pelajar Pancasila. 
b. Murid mampu menjalankan keyakinan kelas yang telah dibuat. 

 LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN 
        Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah: 
• MINGGU I Meminta izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilakukan • MINGGU II Mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru dan murid tentang kegiatan aksi nyata.
• MINGGU III Membimbing dan memfasilitasi murid dalam penerapan aksi nyata dalam pembuatan. keyakinan kelas.
• MINGGU IV Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di sekolah. 

 DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN 
        Untuk kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan nilai-nilai keyakinan kelas yang disepakati bersama berupa nilaii saling menyayangi dan peduli, saling menghargai dan menghormati, saling menjaga kebersihan dan kesehatan, saling membiasakan 5 S, selalu semangat belajar dan bertanggung jawab sebagai bentuk budaya positif di kelas dan di sekolah tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru, murid, dan orang tua serta sarana dan prasarana sekolah. 

1.3 HASIL AKSI NYATA Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah: 
a. Murid secara sadar membuat keyakinan kelas. 
b. Murid termotivasi menerapkan perilaku dan pembiasaan yang berdasarkan kepada nilai-nilai keyakinan kelas. 
c. Murid membudayakan disiplin positif bukan hanya di sekolah tetapi juga di rumah. 

1.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN 
 KEGAGALAN 
     Masih ditemukan beberapa murid yang belum tergerak sendiri atau masih memerlukan motivasi ekstrinsik dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata. 
 KEBERHASILAN 
    Mampu menumbuhkan perilaku atas keyakinan akan nilai-nilai kebajikan universal pada murid sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya menjadi budaya positif bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan rumah dan masyarakat. 

1.5 RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG 
        Secara berkelanjutan akan berkolaborasi dengan warga sekolah dan berupaya menggerakkan rekan-rekan guru untuk dapat menerapkan budaya positif melalui keyakinan kelas dan posisi kontrol “Among” manajer yang diharapkan agar menumbuhkan motivasi intrinsik murid sehingga terwujudnya budaya positif di sekolah.